MAKALAH
KESEHATAN REPRODUKSI DAN
KELUARGA BERENCANA
“Asuhan Kesehatan
Reproduksi
Pada Remaja”
Disusun
oleh :
1.
IZHATI CHOIRINA
2.
DEWI UMARIAH NANDANI
3.
ALFIATUS ZAHRO
4.
JAMIYATUL KHUMAIROH
5.
KHAIRUR RISKIYAH
6.
KARIMATUL HASANAH
PRODI D-III KEBIDANAN
STIKES HAFSHAWATY
ZAINUL HASAN GENGGONG
PAJARAKAN-PROBOLINGGO
TAHUN AJARAN
2012-2013
Kata
Pengantar
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan kepada pembaca tentang ” Asuhan
Kesehatan Reproduksi Pada Remaja” serta untuk menyelesaikan tugas.
Ucapan terima kasih atas selesainya tugas ini dan semoga
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca. Ucapan terima kasih kami haturkan
kepada para staf dosen selaku dosen pengajar mata kuliah yang telah membimbing
penyusunan malakah ini.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih.
Genggong, 10 Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar
Belakang........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Kesehatan reproduksi.............................................................................. 3
B. Tujuan dan program kesehataan reproduksi remaja................................. 3
C. sasaran program kesehataan
reproduksi remaja....................................... 4
D. perkembangan remaja.............................................................................. 5
E. perubahan fisik pada remaja.................................................................... 5
BAB III PENUTUP........................................................................................... 10
A. Kesimpulan.............................................................................................. 10
B.
Saran........................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masa remaja
merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan seseorang, karena merupakan
masa peralihan dari anak menjadi dewasa. Selain itu, remaja mengalami proses
berkembang kearah kematangan atau kemandirian. Pada masa remaja sering kali
muncul dorongan untuk mengetahui dan mencoba hal-hal baru dalam usahanya untuk
mencari jati diri dan mencapai kematangn pribadi sesuai tugas perkembangannya.
Perubahan
yang paling menonjol dan memberikan dinamika psikologis yang besar pada proses
tumbuh kembang remaja adalah kematangan organ reproduksi dan seksual.
Kematangan ini ditandai dengan meningkatkannya hormone seks dalam darah yang
berdampak pada perubahan fisik berupa munculnya ciri-ciri seks primer, sekunder
serta perubahan psikologis berupa dorongan seksual (byer, 1991). Dorongan
seksual akan mencetuskan ekspresi seksual dari yang sederhana berupa perasaan
tertarik pada lawan jenis sampai yang kompleks, yaitu bersenggama dan berbagai
bentuk penyimpangan seksual (wirawan, 2001).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA
Istilah
reproduksi berasal dari kata re yang
artinya kembali dan kata produksi yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi
istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan disebut organ
reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia.
Definisi
kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan
social secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan system dan fungsi
serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan
kecacatan (BKKBN, 2001).
Kesehatan
reproduksi menurut WHO adalah kesejahteraan visi, mental ,dan social yang utuh
bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang
berhubungan dengan system reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Masa
remaja merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan seseorang, karena
merupakan masa peralihan dari anak menjadi dewasa. Selain itu, remaja mengalami
proses berkembang kearah kematangan atau kemandirian. Pada masa remaja sering
kali muncul dorongan untuk mengetahui dan mencoba hal-hal baru dalam usahanya
untuk mencari jati diri dan mencapai kematangn pribadi sesuai tugas
perkembangannya.
Berbagai
bentuk penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Hasil penelitian Byer (1991) di Amerika menunjukkan bahwa remaja amerika telah
melakukan hubungan seks sejak usia 18 tahun, laki-laki dewasa amerika rata-rata
berhubungan dengan 6 pasangan berbeda, dan wanita dengan 2 pasangan berbeda.
Dua puluh dua persen (22%) perempuan mengatakan pernah dipaksa melakukan
kegiatan seksual oleh pasangan yang dicintainya, hanya 3% laki-laki yang pernah
dipaksa. Hasil penelitian yang diselenggarakan oleh pusat Penelitian dan
Pengembangan Pariwisata, Universitas Gajah Mada 1999, didapatkan hasil bahwa
banyak remaja Indonesia (60,3%) telah melakukan hubungan seksual.
Gambaran
prilaku seksual remaja dilihat dari hasil penelitian Wijaya (2001) terhadap 202
remaja usia 13-18 tahun pada bulan September 2001. Dari penelitian tersebut
didapatkan 93% remaja pernah terlibat materi pornografi dalam derajat
keterlibatan, 82% sekedar pernah, 10% sering, dan 1% setiap hari mengkonsumsi
pornografi, serta yang mempihatinkan adalah 7% responden telah melakukan oral
seks dengan alsan 100% responden melakukan karena terinspirasi dari VCD porno,
73% terinspirasi dari teman, 66% terispirasi dari internet dan 47% terinspirasi
dari media cetak.
Angka
pernikahan dini (pernikahan remaja usia kurang dari 16 tahun) hamper dijumpai
diseluruh provinsi di Indonesia. Sekitar 10% remaja putri hamil dan melahirkan
anak pertamanya pada usia 15-19 tahun. Kehamilan remaja akan meningkatkan
resiko kematian dan kesakitan 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan remaja
yang menikah diusia 20 tahun. Angka kematian bayi 30% lebih tinggi dari bayi
yang dilahirkan remaja berusia kurng dari 20 tahun (UNICEF, 2000)
Masalah kesehatan
reproduksi remaja yang terjadi di masyarakat di karenakan remaja tidak memiliki
pengetahuan yang adekuat tentang kesehatan reproduksi dan seksual, tidak
memilikin akses terhadap pelayanan dan informasi kesehatan reproduksi termasuk
kontrasepsi, sehingga perempuan remaja rentan terhadap kematian ibu, anak,
bayi, aborsi tidak aman, infeksi menular seksual, kekerasan/pelecehan seksual, HIV/ AIDS, dan
kekerasan.
Memberi Layanan Dasar Pada Remaja
1.
Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan remaja
dan wanita pranikah
baik individu maupun di masyarakat.
2.
Menentukan diagnosis.
3.
Menyusun rencana tindakan .
4.
Melaksanakan tindakan sesuai rencana.
5.
Mengevaluasi tindakan.
6.
Rencana tindak lanjut.
7.
Membuat catatan dalam laporan kegiatan /
tindakan.
2.2 TUJUAN DAN PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
A.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Dengan adanya
fakta bahwa fungsi dan proses reproduksi harus didahului oleh hubungan seksual,
tujuan utama program kesehatan reproduksi adalah meningkatkan kesedaran
kemandirian wanita dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya, termasuk kehidupan
seksualitasnya sehingga hak-hak reproduksinya dapat terpenuhi, yang pada
akhirnya menuju peningkatan kualitas hidupnya.
Sehubungan
dengan itu, sebagai remaja, lelaki atau perempuan memiliki hak reproduksi yang
berupa memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang reproduksi sehingga
dapat berprilaku sehat dalam menjalani kehidupan seksual yang bertanggung
jawab. Selain itu setiap laki-laki dan perempuan berhak mendapat informasi
dengan mudah, lengkap, dan akurat mengenai penyakit menular seksual, termasuk
HIV/AIDS.
2.
TUJUAN KHUSUS
Dari tujuan
umum tersebut dapat dijabarkan dalam 4 tujuan khusus, yaitu :
a.
Meningkatkan kemandirian wanita dalam memutuskan
peran dan fungsi reaproduksinya
b.
Meningkatkan hak dan tanggung jawab social
wanita dalam menentukan kapan hamil, jumlah dan jarak kehamilan.
c.
Meningkatkan peran dan tanggung jawab social
pria terhadap perilaku seksual dan fertilitasnya pada kesehatan dan
kesejahteraan .
d.
Dukungan yang menunjang remaja untuk membuat
keputusan yang berkaitan dengan proses reproduksi berupa pengadaan informasi
dan pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan untuk mencapai kesehatan reproduksi
secara optimal.
Tujuan
diatas ditunjang oleh undang-undang No.23/1992, BAB II pasal 3 yang menyatakan
: “ penyelenggaran upaya kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
derajatkesehatan yang optimal bagi masyarakat”, dalam BAB III pasal 4 “setiap
orang mempunyai Hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal”.
B.
Program dan kegiatan strategis kesehatan reproduksi remaja
1. Meningkatkan
kuantitas PIK KRR
Meningkatkan
advokasi dan KIE KRR di provinsi dan kabupaten/kota :
a) Bhakti
social program KRR (Harganas, Hari AIDS, Kemah bhakti, hari remaja).
b) Advokasi
KRR/ PIK KRR kepala kelompok remaja (KNPI,
Pramuka, Remaja masjid/gereja dll)
c) Keluarga
melalui BKR (Bina KEluarga Remaja)
d) Organisasi
masyarakat (PKBI, Fatayat NU, Aisyiah dll )
e) Sector
Pemerintahan ( Diknas, Depkes, Depag, Depsos dll)
f) KIE
KRR melalui media massa (TV, Radio, Media tradisional, dll)
2. Meningkatkan
kualitas Pengelola dan Pelayanan Program Kesehatan Reproduksi Remaja/ PIK-KRR:
a)
Memberdayakan SDM Pengelolah dan pelayanan
Program PIK KRR :
1)
Workshop Pengelolah PIK KRR ( Ketua, Pendidik
Sebaya, dan konselor sebaya)
2) Workshop
Pengelola Program KRR dan Pokja PIK KRR
3) Study
banding Pengelolah Program KRR dan Pokja
PIK KRR
4) Konsultasi
bidang KR-KB (Kobid) dan konsultasi Seksi (Kosi)
5) Orientasi
Pengelola Program KRR dan Pokja PIK KRR
6) Pelatihan
bagi Pengelola Program KRR dan Pokja PIK KRR
7) Ajang
prestasi PIK KRR
8)
Lomba PIK KRR
9)
Fasilitas dan monitoring Program KRR dan Pokja
PIK KRR
b)
Meningkatkan kualitas materi SDM :
1)
Penyusunan dan pengembangan materi SDM
2)
Penggandaan dan distribusi materi KRR
3)
Pemutahiran weside
4)
Operasionalisai PIK/KRR online
5)
Produksi AVA materi KRR
c)
Mengembangkan PIK/KRR
percontohan/unggulan/center of excellent
1)
Kembangkan PIK /KRR percontohan/unggulan/center
of excellent
2)
Pembentukan dan pengembangan PIK /KRR sasaran
khusus (wilayah percepatan)
3)
Tukar pengalaman pengelolah dan pelayanan PIK/KRR
3. Meningkatkan
kemitraan program PIK/KRR
1)
Workshop keterpaduan program KRR dengan mitra
kerja
2)
Pengembangan MOU
program KRR dan KNPI (PKBI)
3)
Operasionalisasi MOU program KRR dan
KNPI,fatayat NU,Muhammadiyah/aisyiyah,BBN.
4)
Pengembangan PIK KRR di perguruan tinggi
5)
Koordinasi dan keterpaduan dalam
perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi Program KRR dengan lintas sector
6)
Fasilitasi program KRR dengan mitra kerja.
2.3
SASARAN PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
a)
Diberi penjelasan tentang masalah kesehatan reproduksi yang
diawali dengan pemberian pendidikan seks
b)
Membantu remaja dalam dalam menghadapi menarche secara fisik,
psikis, social dan hygiene sanitasinya.
2.4
PERKEMBANGAN REMAJA
Keluarga, sekolah, dan
tetangga merupakan aspek secara langsung mempengaruhi kehidupan remaja.
Sedangkan struktur sosial, ekonomi, politik, dan budaya lingkungan merupakan
aspek yang memberikan pengarus secra tidak langsung terhadap kehidupan remaja.
Secar garis besarnya ada dua tekanan pokok yang berhubungan dengan kehidupan
remaja, yaitu internal pressure (tekanan
dari dalam diri remaja) dan eksternal
pressure (tekanan dari luar diri remaja)
Tekanan dari dalam merupakan tekanan
psikologis dan emosional. Sedangkan teman sebaya, orang tua , guru, dan
masyarakat merupakan sumber dari luar. Teori ini akan membantu kita memahami
masalah yang dihadapi remaja salah satunya adalah masalah kesehatan reproduksi.
2.5
PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA
Masa remaja
diawali dengan pertumbuhan yang sangat cepat dan biasanya disebut pubertas.
Seperti yang dikemukakan oleh santrock (1993). Dengan adanya perubahan yang
cepat itu terjadilah perubahan fisik yang dapat diamati seperti pertambahan
tinggi dan berat badan pada remaja atau biasa disebut ‘pertumbuhan’ dan
kematangan seksual sebagai hasil dari pertumbuhan hormonal.
Antara
remaja putra dan remaja putri kematangan seksual terjadi dalam usia yang agak
berbeda. Coleman dan Hendry (1990) dan Walton (1994) mengatakan bahwa
kematangan seksual pada remaja pria biasanya terjadi pada usia 10,0-13,5 tahun
sedangkan pada remaja putri terjadi pada usia 9,0-15,0 tahun. Bagi anak
laki-laki perubahan itu di tandai oleh perkembangan pada organ seksual, mulai
tumbuhnya rambut kemaluan, perubahan suara, dan juga ejakulasi pertama melalui wet dream atau mimpi basah. Sedangakan
pada remaja putri pubertas di tandai denga menarche
(haid pertama), perubahan pada dada (mammae
), tumbuhnya rambut kemaluan, dan besar nya panggul. Usia menarche rata-rata juga berfariasi dengan rentang umur 10 hingga
16,5 tahun.
Dari
beberapa penelitian sejak 100 tahun terakhir menunjukan bahwa ada kecenderungan
semakin cepatnya remaja mengalami
menarche. Pada tahun 1860 rata-rata usia remaja mengalami menarche adalah 16 tahun 8 bulan dan
pada tahun 1975 umur 12 tahun 3 bulan. Adanya penurunan umur menarche tersebut disebabkan karena
adanya perbaikan gizi, perbaikan pelayanan kesehatan, dan lingkungan
masyarakat. Semakin cepat seseorangmengalami menarche tentu semakin cepat pula ia memasuki masa reproduksi.
Pertumbuhan fisik pada remaja
perempuan :
1. Mulai menstruasi.
2. Payudara dan pantat membesar.
3. Indung telur membesar.
4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
5. Vagina mengeluarkan cairan.
6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
7. Tubuh bertambah tinggi.
1. Mulai menstruasi.
2. Payudara dan pantat membesar.
3. Indung telur membesar.
4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
5. Vagina mengeluarkan cairan.
6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
7. Tubuh bertambah tinggi.
Perubahan
fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :
1. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap.
2. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
3. Tumbuh kumis.
4. Mengalami mimpi basah.
5. Tumbuh jakun.
6. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
7. Penis dan buah zakar membesar.
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
1. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
2. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
3. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
4. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.
1. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap.
2. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
3. Tumbuh kumis.
4. Mengalami mimpi basah.
5. Tumbuh jakun.
6. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
7. Penis dan buah zakar membesar.
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
1. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
2. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
3. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
4. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.
Hal
tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal
yang negatif dari lingkungan barunya.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
·
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah
kesejahteraan visi, mental ,dan social yang utuh bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan system
reproduksi, fungsi serta prosesnya.
·
Pertumbuhan fisik
pada remaja perempuan :
1. Mulai menstruasi.
2. Payudara dan pantat membesar.
3. Indung telur membesar.
4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
5. Vagina mengeluarkan cairan.
6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
7. Tubuh bertambah tinggi.
1. Mulai menstruasi.
2. Payudara dan pantat membesar.
3. Indung telur membesar.
4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
5. Vagina mengeluarkan cairan.
6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
7. Tubuh bertambah tinggi.
·
Perubahan fisik
yang terjadi pada remaja laki-laki :
1. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap.
2. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
3. Tumbuh kumis.
4. Mengalami mimpi basah.
5. Tumbuh jakun.
6. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
7. Penis dan buah zakar membesar.
B. SARAN
1. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap.
2. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
3. Tumbuh kumis.
4. Mengalami mimpi basah.
5. Tumbuh jakun.
6. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
7. Penis dan buah zakar membesar.
B. SARAN
Sebagai seorang bidan asuhan
reproduksi remaja merupakan salah satu hal yang wajib dilaksanakan dalam proses
pemerataan kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar