METABOLISME
JARINGAN
LEMAK
Disusun Oleh :
IZHATI CHOIRINA
NIM. 12.102.017
AKADEMI KEBIDANAN
STIKES
HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PAJARAKAN-PROBOLINGGO
TAHUN
AJARAN 2012-2013
Kata
Pengantar
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan kepada pembaca tentang “METABOLISME
JARINGAN LEMAK” serta untuk menyelesaikan tugas.
Ucapan terima kasih atas selesainya tugas ini dan semoga
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca. Ucapan terima kasih kami
haturkan kepada Ibu Wahida Yuliana, SST selaku dosen pengampu mata kuliah
Konsep Kebidanan yang telah membimbing penyusunan malakah ini.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.
Genggong, 11
November 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang
meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam
pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut
organik yang dimaksud adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzena, pentana,dietil eter,dan karbon
tetraklorida.Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstraksi dari sel
dan jaringan tumbuhan ataupun hewan.
Lipid kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis
menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu lilin (waxes) dan
gliserida.
Komponen-komponen
campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan
kelarutannya didalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh; fosfolipid dapat
dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidaklarutannya di dalam
aseton.
Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid,
adalah reaksi penyabunan. Alkali
menghidrolisa lipid kompleks dan menghasilkan sabun dari komponen-komponen yang
mengandung asam-asam lemak yang dapat diesterkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
METABOLISME JARINGAN LEMAK
Mobilisasi lemak dari
jaringan adiposa dikontrol oleh katekolamin dan insulin.Katekolamin
menstimulasi penguraian lemak melalui jalur B-adrenergik dan menghambat
penguraian lemak melalui jalur a2- adrenergik.
Insulin bersifat menghambat
penguraian lemak dari jaringan adiposa.Menigkatnya jumlah hormon pertumbuhan
(GH) menginduksi kenaikan konsentrasi asam lemak bebas dan gliserol.Mobilisasi
lemak dipengaruhi kinerja 2 enzim pokok: hormon sensitif lipase (HSL) dan
lipoprotein lipase
( LPL).
( LPL).
B.
LEMAK SEBAGAI SUMBER ENERGI UNTUK PROSES
HIDUP
Tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang di konsumsi setiap hari. Kalori yang dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan makan dalam tubuh, tidak langsung digunakan tetapi disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang kaya energi seperti ATP. Cadangan energi utama dalam tubuh adalah Glikogen dan lemak ( Trigliserida).
Tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang di konsumsi setiap hari. Kalori yang dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan makan dalam tubuh, tidak langsung digunakan tetapi disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang kaya energi seperti ATP. Cadangan energi utama dalam tubuh adalah Glikogen dan lemak ( Trigliserida).
Lemak, disebut juga lipid,
adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang
utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati,
yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
Lemak merupakan bentuk
cadangan energi yang tergolong Lipid, lemak tersimpan dalam jaringan Adiposa
dan jaringan lain (otot). Lemak memiliki kerapatan energi lebih besar dari
Glikogen. Jumlah energi yang dapat disimpan dalam bentuk lemak setiap unit
sebesar 2,5x > dari dalam bentuk glikogen. Asam lemak dioksidasi
menghasilkan ATP lebih besar daripada Glukosa.
Secara ilmu gizi, lemak
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
A. Lipid sederhana :
A. Lipid sederhana :
§
lemak netral
(monogliserida, digliserida, trigliserida),
§
ester asam lemak dengan
alkohol berberat molekul tinggi
C.
Lipid majemuk
§
Fosfolipid
§
lipoprotein
C. Lipid turunan
C. Lipid turunan
§
asam lemak
§
sterol (kolesterol,
ergosterol,dsb)
Secara klinis, lemak yang penting adalah
1. Kolesterol
2. Trigliserida (lemak netral)
3. Fosfolipid
4. Asam Lemak
Secara klinis, lemak yang penting adalah
1. Kolesterol
2. Trigliserida (lemak netral)
3. Fosfolipid
4. Asam Lemak
TRIGLISERIDA
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida.Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida.Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
KOLESTEROL
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu.
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu.
Makanan yang berasal dari
daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
D.
FUNGSI
LEMAK TAK JENUH
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.
Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina, antara lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).
Jumlah kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan penting soal gangguan jantung, tanpa peduli berapa banyak kolesterol jahat yang di kurangi
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.
Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina, antara lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).
Jumlah kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan penting soal gangguan jantung, tanpa peduli berapa banyak kolesterol jahat yang di kurangi
* Fungsi lemak tak jenuh ialah :
a) Mengusir
lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah
kembali lancer.
b) Mencegah
penyakit kardiovaskuler.
c) Kekakuannya
dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat menjadi padat.
d) Bahan
baku hormone.
e) Membantu
transport vit.larut lemak.
f) Sebagai
bahan insulasi perubahan suhu.
g) Pelindung
organ-organ tubuh bagian dalam.
h) Dapat membantu menurunkan LDL
(kolesterol jahat) bila digunakan sebagai pengganti lemak jenuh.
i)
Dapat mempertahankan atau meningkatkan HDL (baik) kadar
kolesterol.
* Cara
kerja lemak tak jenuh :
a)
Lemak jenuh (kolesterol
jahat) LDL yang berasal dari hasil disalurkan ke
bagian tubuh lain dan lama-lama menumpuk dan
berkontribusi membentuk
plak.
b)
Timbunan lemak (LDL) pada
dinding arteri membentuk plak (kotoran
menempel).
c)
Lemak tak jenuh kolesterol
baik (HDL) sifatnya stabil dan membawa sifat
lemak jenuh menjauh arteri dan membawa kembali ke hati.
Lemak
tak jenuh tunggal dapat ditemukan dalam makanan seperti minyak zaitun dan
minyak canola, berbagai jenis kacang-kacangan, alpukat, selai kacang, dan ikan berlemak
tinggi seperti salmon dan
tuna.
Lemak tak jenuh ganda dapat ditemukan pada
ikan dan jenis minyak dari jagung, bunga matahari,
biji kapas dan kedelai.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Lemak
memiliki sifat-sifat yang khas yaitu tidak larut atau sedikit larut dalam air
dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti chloroform, eter,
benzene, heksana, aseton dan alcohol panas. Lemak mempunyai banyak fungsi
biologis yang sangat menunjang kehidupan organisme, antara lai berperan dalam
transport aktif sel, penyusun membrane sel, sebagai cadangan energi dan
isolator panas, sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak dapat mengalami
reaksi hidrolisis, ketengikan, hidrogenasi, penyabunan dan lain-lain.
Lemak
tak jenuh tunggal dapat ditemukan dalam makanan seperti minyak zaitun dan
minyak canola, berbagai jenis kacang-kacangan, alpukat, selai kacang, dan ikan berlemak
tinggi seperti salmon dan
tuna.
Lemak tak jenuh ganda dapat ditemukan pada
ikan dan jenis minyak dari jagung, bunga matahari,
biji kapas dan kedelai.
Daftar
Pustaka
Armstrong, Frank B. 1995.
Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga University Press: Surabaya
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi 17. EGC: Jakarta
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta
http://yukiicettea.blogspot.com/2009/10/biochemistry-laporan-biokimia-lipida.html
www.google.com
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga University Press: Surabaya
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi 17. EGC: Jakarta
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta
http://yukiicettea.blogspot.com/2009/10/biochemistry-laporan-biokimia-lipida.html
www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar